Wajo, 6 Maret 2025 – Langkah besar untuk konservasi lingkungan berbasis wakaf telah dimulai di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dalam Kajian dan Workshop Wakaf Hutan untuk Lingkungan Hidup yang digelar di Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Wajo, disepakati bahwa Hutan Wakaf pertama di Sulawesi Selatan akan segera diluncurkan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi program EcoTheology Kementerian Agama RI 2025-2029, sebuah gerakan nasional yang menghubungkan nilai-nilai keagamaan dengan pelestarian lingkungan. Yayasan Hutan Wakaf Bogor, bersama Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University, hadir memberikan pendampingan strategis bagi program ini.
Dukungan Tokoh Nasional dan Daerah dalam Pengembangan Hutan Wakaf
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk:
- Perwakilan Bupati Kabupaten Wajo, Asisten Pemerintah dan Kesra Setda Kabupaten Wajo, Ibu Andi Muzdalifah Z., M.Si.
- Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd.I.
- Perwakilan Kementerian Agama RI, Nurmala, S.Ag. (Analis Kebijakan Direktorat Zakat Wakaf)
- Ketua BWI Kabupaten Wajo, H. M. Amin Hasan
- Steering Committee Mosaic dan Direktur Republika, Nur Hasan Murtiaji
- Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor & Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University, Dr. Khalifah Muhamad Ali, S.Hut., M.Si.
Keberadaan para tokoh ini menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam mendukung Hutan Wakaf sebagai instrumen wakaf produktif yang berkelanjutan.
Mengapa Kabupaten Wajo?
Kabupaten Wajo dipilih karena telah ditetapkan sebagai salah satu dari enam kota wakaf nasional oleh Kementerian Agama RI pada tahun 2024. Selain Kabupaten Wajo, kota wakaf lainnya adalah:
✅ Kabupaten Gunungkidul (DIY)
✅ Kabupaten Aceh Tengah (Aceh)
✅ Kota Tasikmalaya (Jawa Barat)
✅ Kota Padang (Sumatra Barat)
✅ Kabupaten Siak (Riau)
Sebagai kota wakaf, Wajo kini menjadi pelopor dalam pengembangan hutan wakaf di Sulawesi Selatan, menjadikannya percontohan nasional untuk integrasi ekonomi Islam dan konservasi alam.
Hutan Wakaf: Menanam Wakaf, Memanen Keberkahan
Dalam sesi workshop bertajuk Menanam Wakaf, Memanen Keberkahan: Hutan Wakaf untuk Dunia & Akhirat, Dr. Khalifah Muhamad Ali menegaskan bahwa konsep hutan wakaf tidak hanya berfokus pada konservasi, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.
“Hutan Wakaf bukan sekadar tanah dan pepohonan. Ini adalah investasi jangka panjang yang memberikan keberkahan bagi wakif, masyarakat, dan ekosistem. Dengan wakaf ini, kita menghidupkan bumi dan menabung pahala jariyah yang tidak terputus,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Kanwil Kemenag Kabupaten Wajo, H. Muhammad Subhan, S.Ag., M.Pd.I., yang menyampaikan bahwa pelestarian alam adalah bagian dari ibadah dalam Islam dan sejalan dengan konsep EcoTheology.
Langkah Strategis Menuju Peluncuran Hutan Wakaf Pertama di Sulawesi Selatan
Workshop ini menghasilkan tiga langkah konkret dalam pengembangan Hutan Wakaf pertama di Sulawesi Selatan:
1. Integrasi Hutan Wakaf dengan Program EcoTheology Kemenag RI, menempatkan Islam sebagai inspirasi gerakan lingkungan.
2. Penguatan kolaborasi berbasis Pentahelix ABCGM (Academia, Business, Community, Government, and Media) agar hutan wakaf dikelola secara profesional dan berkelanjutan.
3. Menyusun skema pembiayaan dan model bisnis Hutan Wakaf, agar dapat memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan ekologi dalam jangka panjang.
Yang lebih membanggakan, seorang peserta menyatakan kesiapan untuk mewakafkan tanah seluas 5 hektar guna mendukung pengembangan Hutan Wakaf Wajo. Ini menjadi momentum penting bagi Sulawesi Selatan sebagai wilayah pertama yang memiliki hutan wakaf resmi.
Yayasan Hutan Wakaf Bogor Siap Mendampingi
Sebagai lembaga yang berkomitmen dalam pengembangan hutan berbasis wakaf, Yayasan Hutan Wakaf Bogor siap mendampingi pengelolaan Hutan Wakaf di Kabupaten Wajo. Dengan pengalaman dalam pengelolaan wakaf produktif, yayasan akan menyediakan:
✅ Pendampingan teknis dalam pengelolaan lahan wakaf
✅ Model bisnis wakaf produktif yang berkelanjutan
✅ Kajian akademik berbasis ekonomi Islam
✅ Jejaring dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk penguatan ekosistem wakaf lingkungan
Masa Depan Wakaf Produktif di Indonesia
Hutan Wakaf pertama di Sulawesi Selatan akan menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, akademisi, dan masyarakat, konsep ini dapat menjadi solusi bagi krisis lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan umat.
“Kami berharap Hutan Wakaf Wajo bisa menjadi contoh nasional dalam bagaimana wakaf bisa menjadi solusi bagi keberlanjutan lingkungan sekaligus mendukung ekonomi umat,” pungkas Dr. Khalifah Muhamad Ali.
—
Tentang Yayasan Hutan Wakaf Bogor
Yayasan Hutan Wakaf Bogor adalah lembaga yang berfokus pada pengembangan dan pengelolaan hutan berbasis wakaf di Indonesia. Dengan pendekatan berbasis keilmuan, yayasan ini berkomitmen untuk menjadikan wakaf sebagai instrumen perlindungan lingkungan yang dapat diwariskan untuk generasi mendatang.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!