Jakarta, 27 Mei 2025 – Focus Group Discussion (FGD) Hutan Wakaf Nasional II sukses digelar di Hotel 101 Urban Thamrin Jakarta. Acara ini merupakan kelanjutan dari FGD pertama yang menandai babak baru sinergi pengelolaan hutan wakaf dalam skala nasional. Mengusung tema “Penguatan Kolaborasi dan Pembiayaan Hutan Wakaf Nasional”, FGD ini bertujuan untuk menjajaki kolaborasi strategis lintas kementerian/lembaga negara dan lembaga filantropi dalam pengembangan hutan wakaf.
Acara dibuka oleh Bapak Nur Hasan Murtiaji dan Bapak Dionaldy Permana dari MOSAIC selaku penyelenggara utama. Hadir pula perwakilan Kementerian Agama RI, Bapak Muhibbudin, S.Fil.I., M.E. selaku Pelaksana Harian Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, serta Komisioner Badan Wakaf Indonesia, Ibu drh. Emmy Hamidiyah, M.E..
Sesi utama FGD menghadirkan jajaran narasumber dari institusi strategis nasional:
Ibu Dwi Irianti Hadiningdyah, S.H., M.A. (Direktur Keuangan Sosial Syariah, KNEKS)
Ibu Evy Junita, S.E., M.Ak. (Direktur Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah, OJK)
Bapak Dr. H. Yono Haryono, SE, AKt. (Deputi Direktur DEKS, Bank Indonesia – hadir secara daring)
Bapak Moch. Farid Januardi (Kepala Perhutani Forestry Institute, Perum Perhutani)
Bapak Dr. Sigit Santosa, S.Si., M.App.Sc (Kepala Subdirektorat Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah, ATR/BPN)
Ibu Farida Yustianingrum, S.Si., M.E., M.P.P. (Kementerian PPN/Bappenas)
Ibu Yussi Nadia, S.T., M.Tr.A.P. (Kasubdit Kewirausahaan Usaha Perhutanan Sosial, KLHK)
Turut hadir sebagai peserta kunci dan tokoh penting:
Bapak Julmansyah, S.Hut, MAP (Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat, KLHK)
Bapak Dr. Soni Trison, S.Hut., M.Si. (Ketua Departemen Manajemen Hutan IPB University, Ketua Komhindo)
Bapak Rayan Asa Luminaries (Ketua Forum Wakaf Produktif)
Bapak Imam Nur Azis, MA, CWC (Presiden Asosiasi Nazhir Indonesia)
Mr. Natsuki Chubachi (PhD Student dan peneliti Kyoto University, Jepang)
Anggota Forum Hutan Wakaf Indonesia (FHWI) dari berbagai daerah
Dr. Khalifah Muhamad Ali selaku Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University dan Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor dalam sambutannya menegaskan bahwa, “Tujuan utama FGD ini adalah untuk menjajaki kolaborasi dan integrasi lintas Kementerian dan Lembaga agar pengelolaan hutan wakaf dapat lebih efektif dan berkelanjutan.” Beliau juga menambahkan bahwa hutan wakaf telah mendapatkan perhatian serius baik di tingkat nasional maupun internasional sebagai model baru wakaf produktif berbasis ekologi.
Salah satu highlight penting dari FGD ini datang dari pemaparan Ibu Dwi Irianti Hadiningdyah (KNEKS) yang menekankan bahwa skema Green Sukuk berbasis wakaf dapat menjadi peluang konkret dalam menjembatani filantropi Islam dengan pembiayaan hijau yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
FGD ini memperkuat posisi hutan wakaf sebagai instrumen wakaf produktif masa depan yang mengintegrasikan misi ekologi, ekonomi, dan sosial. Diskusi menghasilkan langkah-langkah konkret untuk penguatan kelembagaan FHWI, penyusunan portofolio program nasional, dan penjajakan pembiayaan strategis dari dalam dan luar negeri. Semua ini menunjukkan bahwa kolaborasi adalah kata kunci bagi masa depan hutan wakaf Indonesia.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!